fti-hangoutadventure.blogspot.co.id

Setiap Langkah Punya Banyak Cerita

Tugas Agama Islam

Leave a Comment



Makalah Agama Islam
Dinul Islam
Kelas AH
Kelompok 2 :
          •   Rizal zulfiardi       1211502420
          •   Reza romadhon     1211503055
          •   Rivon kurniawan  1312502725
          •  Jalu wira. P           1471506590   
          •   Herry k.S              1212501108
          •   Angga wirawan    1151500293



DINUL ISLAM


A.   PENGERTIAN DINUL ISLAM

          Dinul berasal dari bahasa Arab "addin"yang berarti agama dan“al islam” berarti berserah diri; dalam artian menyerahkan diri sepenuhnya kepada kekuasaan dankehendak Allah swt., sejahtera, selamat; yaitu sejahtera dan selamat hidupnya di dunia dan di akhirat.Damai; yaitu ajaran Islam membawa konsep perdamaian di dunia lahir batin. Dalam bahasa Semit dienul berarti undang-undang atau hukum. Intisari dari arti demikian memberikan faham bahwa agama mengandung arti ikatan-ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi oleh manusia. Sedangkan islam itu sangat luas pengertiannya dan secara istilah disebutkan bahwa islam itu adalah keselamatan, perdamaian yang meliputi :

1.      Islam itu keselamatan, yang artinya seseorang yang memeluk agama islam akan selamat di dunia dan akhirat selama dia menjalankan apa yang terdapat dalam al-Qur'an dan Hadist sebagai pedoman hidup agama Islam.

2.      Islam itu perdamaian, yang artinya bahwa islam itu adalah damai dan cinta perdamaian dan sebaliknya benci terhadap permusuhan.
Pengertian Secara keseluruhan bahwa Dinul Islam itu adalah agama pembawa keselamatan kepada umat manusia sepanjang hamba Allah tersebut menjalankan syari'at dinul Islam itu sendiri yang berlandaskan al-Qur'an dan Hadist.

Dalam al-Qur'an disebutkan dalam surah Ali ‘Imran: 19

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi allah hanyalah islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi al kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat allah maka sesungguhnya allah sangat cepat hisab-nya.”
 

              Sejak Nabi Adam as. sampai kepada Nabi Muhammad saw. agama Islam memiliki konsep ketuhanan yang sama yaitu hanya ada satu Tuhan, Dialah Allah swt Yang Maha Esa dalam segalanya. Sedang cara bagaimana menyembahNya, disesuaikan dengan situasi dan kondisi ketika Nabi/Rasul itu hidup.

           


B.    TUJUAN DINUL ISLAM

     Tujuan dari Dinul Islam adalah mentauhidkan Allah swt. tauhid adalah berkeyakinan bahwa Allah itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW membawa risalah Dinul Islam dengan tujuan memurnikan tauhid, yaitu mempercayai dan meyakini bahwa hanya terdapat satu Tuhan yang wajib disembah,dimohonkan petunjuk         dan pertologan-Nya.

            Nabi Muhammad SAW, membawa dinul islam berupa wahyu Allah yaitu Al-Qur'an yang menjadi petunjuk dan pedoman hidup manusia yang pertama disamping Sunnah Nabi Muhammad SAW yang kedua sebagai pedoman hidup manusia. Konsep islam sebagai agama tauhid adalah ajaran sepanjang sejarah manusi dari tiap-tiap Rasul, Mulai Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Daud, Musa dan Isa sampai Nabi Muhammad SAW sebagai     Nabi yang terakhir.

           
Secara tegasnya Tauhid itu urat nadi segala rupa ibadah dan muamalah. Syiar Tauhid adalah kalimat Thayyiba "Laa Ilaaha Illallaah" dialah sendi utama Dinul Islam. Demi tercapainya kebahagiaan hidup lahir batin dunia dan akhirat, sejalan dengan do’a yang diajarkan dalam Al Qur’an :
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 
 “Wahai Tuhan kami, anugerahilah kami kebaikan/kebahagiaan ketika di dunia, dan anugerahilah pula kami kebaikan/kebahagiaan di akhirat, serta jauhkanlah/ hindarkanlah kami dari siksa api neraka”. QS. Al Baqarah : 201

            Kebahagiaan di dunia dan akhirat merupakan tujuan yang harus diraih oleh setiap muslim, untuk inilah maka dalam menjalankan syari’at Islam terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui, yaitu :
a.  Memiliki keyakinan yang benar.
b.  Mengetahui syari’at yang benar (WARID)
c.  Melaksanakan syari’at dengan tekun dan penuh keyakinan (mantap).
d. Mauhibah, yaitu sikap yang penuh dengan penerimaan dan syukur akan karunia
Allah swt.

          Apabila seorang muslim memperhatikan dan mempedomani keempat tahapan di atas, maka ia akan dapat mengatur aktivitasnya untuk kepentingan dunia dan akhirat dengan benar secara berimbang.


وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

          Dalam Al Qur’an difirmankan :“Dan carilah pada apa yang dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan nasibmu di dunia”. QS. Al Qashas : 77

C.     RUANG LINGKUP DINUL ISLAM
Merujuk pada tujuan Dinul Islam yaitu tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat, maka ruang lingkup Dinul Islam meliputi :

·        Mengatur hubungan manusia dengan manusia.

          Manusia sebagai makhluk sosial sudah tentu hidup bersama dengan anggota lainnya ia bisa mempengaruhi dan bisa juga dipengaruhi.

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya [al-Mâidah 2]

·         Mengatur hubungan manusia dengan makhluk lain.

Sebagaimana diketahui bahwa alam diciptakan Allah Swt dan segala isinya adalah diperuntukan kepada manusia.

وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖوَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ ۗإِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya),
.
·         Hubungan antara manusia dengan alam sekitar

          Agar manusia selalu berbuat baik  pada dirinya dan memperlakukan dengan baik segala sesuatu yang ada di muka bumi.  

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ 

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah SWT kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni’matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.  [Al Qashas : 77 ]

C.   CIRI-CIRI DINUL ISLAM  

a)      Dinul Islam sebagai Agama Fitrah 

            Fitrah artinya watak hakiki dan asli dari tiap tiap manusia.Agama Islam merupakan agama yang tidak bertentangan dengan watak hakiki setiap manusia karena pada dasarnya manusia itu diciptakan Allah swt. atas kodrat yang “hanif”, maksudnya senantiasa memihak kepada kebenaran.  

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚفِطْرَتَ الَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚلَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ الَّهِ ۚذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. [Ar  Rum  ayat 30]

            Islam disebut sebagai Agama Fitrah dapat dibenarkan secara akal, hal ini minimal berdasar dua alasan, sebagai berikut :

1. Fakta membuktikan bahwa ajaran Islam, sangat sejalan dengan fitrah dasar manusia.
2. Manusia merupakan mahluk ciptaan Allah swt. sedangkan Islam diturunkan dengan fungsi sebagai pedoman hidup manusia.

b)       Dinul Islam sebagai Agama Tauhid

Ajaran Allah swt yang disebarkan Nabi Muhammad saw ini memberikan landasan yang mendasar, yakni memperbenar keyakinan manusia tentang Tuhan yang sebenarnya. Dalam sejarah agama kita tahu bahwa manusia telah banyak yang salah dala meyakini Tuhan yang seharusnya. Di antara mereka ada yang menyembah api, ada yang menuhankan berhala, ada yang menyembah berhala, ada yang menyembah alam dan bahkan ada pula yang manusia itu sendiri mengakui dirinya sebagai Tuhan yang harus disembah. Dinul Is-lam meluruskan manusia untuk meyakini bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Tunggal (tauhid), tidak ada Tuhan kecuali Dia saja.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُوْلٍ إِلاَّ نُوْحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنَا فَاعْبُدُوْنِ  

Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Ilah (yang haq) melainkan Aku, maka sembahlah ku olehmu sekalian.” [Al-Anbiya: 25]


c)      Dinul Islam sebagai Rahmat bagi Alam

            Nabi Muhammad saw sebagai pembawa Agama Islam merupakan utusan Allah
swt. yang terakhir. Ajaran Dinul Islam membicarakan berbagai hal termasuk pula tentang proses kejadian alam, berbagai keadaan alam dan berita tentang rahasia alam. Hal ini tidak hanya sekedar untuk diketahui manusia tetapi juga untuk mendorong manusia bagaimana menyikapi terhadap alam sehingga terjadilah keadaan yang harmonis, serasi dan seimbang. Inilah ajaran yang mengajak seluruh
umat manusia untuk menjaga, mengelola dan mengambil manfaat dari alam semesta.  


وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ


 Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. [QS. Saba’ : 28 ]

           

G.    KESIMPULAN

            Dinul islam merupakan suatu perintah, petunjuk, nasehat yang terdapat dalam al-qur’an dan al hadist yang harus kita ketahui dan melaksanakan perintahnya dan juga menjauhi larangannya serta mengamalkan isi kandungannya supaya kita menjadi insan yang islami dan bertaqwa.



Audien yang bertanya :
1.     1442500856 Rizki Aprilia Putri 
Apakah perbedaan dinul islam dengan agama islam ?

2.     1431502481 Dwi Rizki Saputra
Adakah hadist yang menguatkan tentang dinul islam ?

3.     1412503383 Al Idrus
Dinul islam ada sejak jaman siapa ?
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar